Kamis, 17 Desember 2009

Tradisi Sembahyang Kuburan



Ritual Ceng Beng atau sembahyang kubur merupakan upacara perwujudan dari sikap masyarakat Tionghoa yang sangat mencintai dan menghormati leluhurnya, seluruh keluarga baik yang ada di Pangkalpinang atau di perantauan berupaya untuk pulang dan melaksanakan ritual. Kegiatan Ritual dimulai dengan membersihkan kuburan atau pendem biasanya dilakukan 10 hari sebelum pelaksanaan Ceng Beng. Puncak kegiatan dilaksanakan pada tiap tanggal 5 April kalender Masehi. Kegiatan dilaksanakan sejak dini hari hingga terbit fajar dengan melakukan sembahyang dan meletakkan sesajian berupa aneka buah buahan (sam kuo), ayam atau babi (sam sang), arak, aneka kue, dan makanan Vegetarian (cai choi), uang kertas (kim cin) dan membakar garu (hio), suasana di pekuburan khususnya di pekuburan Sentausa pada saat itu sangat semarak dengan Lampion dan beraroma hio yang menyengat hidung serta diiringi dengan alunan musik Belaz Band atau Tanjidor.

Ritual Sembahyang Kubur. Sembahyang kubur bagi warga keturunan Tionghoa dilaksanakan mininal setahun sekali. Sembahyang kubur sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan memohon doa diberi kehidupan yang lebih baik dan bahagia bagi anak cucunya di dunia ini.Sembahyang kubur juga memberikan bantuan berupa doa kepada leluhur agar arwahnya tenang di alambaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar