Musik Dambus Etnik Melayu Khas Bangka Belitung
Musik etnik daerah sudah sepantasnya diangkat ke permukaan, mengingat selama ini potensi besar yang dimiliki daerah bidang seni dan kebudayaan belum optimal dikembangkan.Menguatnya perkembangan industri pariwisata membutuhkan unsur-unsur penunjang yang cukup. Pariwisata bukan hanya pantai, hotel, candi, dan lain-lainnya tanpa di sertai keberadaan seni dan budaya yang menarik. Seperti Bali yang sangat populer di seluruh mata wisatawan mancanegara karena kaya akan tempat wisata, seni dan kebudayaan yang unik dan khas.Demikian pula dengan musik etnik melayu, khususnya dambus. Di Bangka Belitung dalam beberapa tahun terakhir gencar dikembangkan berbagai kegiatan kesenian musik dambus dalam berbagai event. Bahkan sekarang ini sudah banyak terbentuk sanggar seni dambus di berbagai daerah di Bangka.Keberadaan musik dambus yang dulunya hanya terpelihara oleh masyarakat yang sudah berumur (tua) kini mulai mendapat tempat. Dengan adanya keberadaan sanggar musik membuat seni dambus mampu menarik minat kaum muda untuk mempelajarinya.Bahkan dalam waktu dekat, salah satu sanggar di Bangka Belitung akan turut berperan serta dalam Festival Lomba Zapin Melayu yang akan diselenggarakan di Negara Malaysia. Acara ini diikuti oleh banyak daerah melayu dan negara seperti Aceh, Kep. Riau, Bangka Belitung, Malaysia, Brunai, Serawak dan lain sebagainya. Berbagai kesenian melayu akan dihadirkan dalam acara tersebut termasuk tarian dincak dambus. (Harian Bangka Pos, 26 Juni 2008)Musik dambus dengan irama denting dawainya yang khas menyimpan sejuta ‘rasa’ yang lain dibandingkan musik lain. Musik dambus dimainkan dengan diiringi lagu dan tarian khas melayu yang di Bangka Belitung disebut dengan nama “DINCAK�. Dahulu pada perkembangannya, musik dambus selalu menjadi andalan dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti perayaan pesta perkawinan, pesta adat, dan berbagai kegiatan lainnya.
Kesimpulan:
Sebagai alat melodis, Dambus hampir dapat dipakai dalam setiap jenis musik tradisional Melayu yang dimainkan dalam bentuk nada dan syair yang bernuansa penyambutan, penghormatan, peringatan, helatan, syukuran, khitanan, perayaan, percintaan atau dalam bentuk nuansa keagamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar